Kaleidoskop Pelatihan SATUNAMA 2014

Training Manajemen I Balai Latihan SATUNAMAPada tahun 2014 (periode Januari – September 2014) ini Yayasan SATUNAMA telah bekerja sama dengan beberapa pihak untuk menyelenggarakan pelatihan baik itu pelatihan reguler maupun Tailor Made Trainings, antara lain :

 

CIVIC EDUCATION FOR CSO LEADERS (26 Januari s/d 1 Februari 2014) – tailor made training for HCPI (HIV Cooperation Program for Indonesia)

TRAINING ON MICROFINANCE (24-28 Februari 2014) – Bekerja sama dengan Raes Hadomi Timor Oan (RHTO) – Timor Leste

TRAINING MANAJEMEN SIKLUS PROYEK/ TRAINING PCM (3-6 Maret 2014) Bekerja sama dengan Raes Hadomi Timor Oan (RHTO) Timor Leste

ON THE JOB TRAINING OF ADMIN AND FINANCE (10-14 Maret 2014) – Bekerja sama dengan Raes Hadomi Timor Oan (Timor Leste)

TRAINING ON INDEX HUMAN DEVELOPMENT (IHD), PARTICIPATORY RURAL ACTION (PRA), CREATIVE THINKING and REPORTING (5 – 13 Mei 2014) – Bekerja sama dengan Caritas Australia Timor Leste (CATL)

TRAINING OF FACILITATORS (TOF) – (20-23 Mei 2014) – Peserta dari LSM yang berasal dari Jogjakarta dan Jawa Tengah

CIVIC EDUCATION FOR YOUTH (7 Juni 2014) berpartisipasi dalam acara Youth In Action (YIA)

PELATIHAN PROJECT CYCLE MANAGEMENT (PCM) – (20-23 Juni 2014) – Bekerja sama dengan PT. SWAKARSA SINARSENTOSA (DSN Group) – Muara Wahau Kalimantan Timur

TRAINING OF FACILITATORS (TOF) – (25-28 Juni 2014) – Bekerja sama dengan PT. SWAKARSA SINARSENTOSA DSN Group – Muara Wahau Kalimantan timur

Training on Index Human Development, Creative Thinking, Project Cycle Management, Impact Story Report for Youth Program (18 – 29 Agustus 2014) – Tailor made training for Caritas Australia Timor Leste (CATL)

 

‘Training of Facilitators’ – Tingkat Dasar

“Tugas fasilitator bukanlah untuk mengatakan kepada peserta apa yang harus mereka pelajari
tetapi mendorong mereka untuk mengeksplorasi reaksi, untuk mengembangkan kesadaran,
dan mendapatkan makna dari apa yang mereka alami.”
(Citizens’ Education for Good Governance, CEAL Guide, hal. 33)

LATAR BELAKANG
Belajar merupakan sebuah kebutuhan vital bagi setiap manusia dalam rangka menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan dan kehidupan yang senantiasa berubah.  Tak berlebihan jika kemudian terjadi pergeseran paradigma dalam memaknai fungsi vital proses pembelajaran, dari suatu proses transmisi budaya, menjadi transformasi pengetahuan, kemudian sebagai proses penemuan sepanjang hayat terhadap apa yang dibutuhkan untuk diketahui (Zainuddin Arif dalam Halim Malik, 2011: 2).

Training of FacilitatorPelatihan, sebagai salah satu proses pembelajaran, adalah alat yang efektif untuk meningkatkan kapasitas pengetahuan dan keilmuan masyarakat sipil, terutama mereka yang bergerak di ranah advokasi, untuk menciptakan sistem sosial yang lebih adil dan berpihak pada kelompok marjinal.  Sebagai media pembelajaran, penggunaan metode pendidikan yang bersifat partisipatif akan memungkinkan seluruh warga belajar untuk saling bertukar pengetahuan, berbagi pengalaman, dan memaknai pembelajaran sebagai refleksi kritis terhadap status quo.  Oleh karenanya, rancangan pelatihan yang menggunakan pendekatan Pendidikan Orang Dewasa (adult learning) atau andragogi esensial untuk mencapai tujuan transformasi sosial tersebut.

Dalam pendekatan Pembelajaran Orang Dewasa, fasilitator berperan sebagai katalisator dan moderator yang memungkinkan warga belajar untuk: (a) mendefinisikan kebutuhan belajarnya (b) merumuskan kebutuhan belajar (c) bertanggung jawab dalam perencanaan dan penyusunan pengalaman belajar, dan (d) berpartisipasi dalam mengevaluasi proses dan hasil kegiatan belajar (Halim Malik, 3).  Hal lain yang juga penting untuk digarisbawahi adalah bahwa baik warga belajar maupun fasilitator merupakan subyek dalam Pembelajaran Orang Dewasa – sebagaimana disebutkan oleh Komnas Perempuan.

Di samping itu, dalam pendekatan andragogi, partisipasi dan pengalaman peserta  merupakan sumber yang kaya untuk belajar baik bagi diri sendiri maupun warga belajar lain.  Pengalaman merupakan karakteristik kumulatif dan bervariasi secara luas di antara warga belajar.  Disinilah tugas fasilitator untuk mengisi blok pengalaman, pengetahuan atau ketrampilan bagi warga belajar lainnya.

TUJUAN & HASIL
Pelatihan bertujuan untuk:
1.Melatih masyarakat sipil yang bertanggung jawab untuk mengembangkan kapasitas dan   pengetahuan mitra, masyarakat dampingan dan penerima manfaat melalui kegiatan pelatihan   atau pertemuan kelompok;
2.Membekali fasilitator dengan pengetahuan dan kertampilan fasilitator pelatihan ataupun   fasilitator pemberdayaan masyarakat;
3.Membangun pemahaman peserta tentang pentingnya kesadaran keberpihakan pada masyarakat   sebagai prinsip dan nilai yang dianut oleh fasilitator;
4.Pelatihan nantinya akan menjadi alat untuk mencapai tujuan perubahan sosial;
5.Menumbuhkan kemampuan fasilitasi para peserta.

Hasil Pelatihan yang diharapkan adalah:
1.Kesadaran baru peserta tentang tanggung jawab pengembangan kapasitas adalah salah satu   tanggung jawab fasilitator;
2.Pengetahuan dan ketrampilan dalam memfasilitasi kegiatan pengembangan kapasitas   masyarakat, baik melalui pelatihan ataupun pertemuan kelompok;
3.Kesadaran baru tentang prinsip dan nilai keberpihakan fasilitator yang berorientasi pada   perubahan sosial;
4.Ketrampilan merancang dan memfasilitasi pelatihan ataupun pertemuan kelompok.

METODE & MATERI
Untuk mencapai tujuan tersebut, Training of Facilitators dilakukan dengan siklus pembelajaran Kolb (Kolb’s Learning Cycle) yang berdasarkan pada experiential learning dimana pembelajaran menjadi sebuah proses yang melibatkan modifikasi ide dan kebiasaan secara terus menerus, sebagai hasil dari pengalaman.  Pelatihan ini mengedepankan partisipasi aktif dan pengalaman para peserta, dan diwarnai dengan permainan (games), sandiwara (role play), diskusi, diskusi kelompok, presentasi, pemutaran film atau video dalam prosesnya.

Materi yang akan disajikan mencakup:
1.Pembelajaran Orang Dewasa
2.Posisi dan Peran Fasilitator dalam agenda perubahan sosial
3.Model-model fasilitasi partisipatif
4.Teknik dan Seni fasilitasi
5.Kiat-kiat fasilitasi efektif dan partisipatif
6.Dinamika Kelompok
7.Merancang fasilitasi

KUALIFIKASI PESERTA
Pelatihan ini dirancang untuk
1.Aktivis Organisasi Masyarakat Sipil yang akan menjadi fasilitator pelatihan maupun   kegiatan pengelolaan kapasitas dan pengetahuan lainnya bagi mitra, masyarakat dampingan   maupun penerima manfaat program.
2.Pelatihan ini juga sangat cocok untuk para pimpinan Organisasi Masyarakat Sipil
3.Calon peserta telah memiliki pengalaman mengikuti pelatihan sebagai warga belajar minimal   tiga kali dalam kesempatan yang berbeda.
4.Peserta perempuan sangat didorong untuk mengikuti Training of Facilitators ini.

Syarat-syarat mengikuti pelatihan:
1.Mengisi Formulir Pendaftaran Pelatihan dengan lengkap dan mengirimnya kepada   Penyelenggara sebelum tenggat pendaftaran.  Formulir dapat diunduh di   www.pelatihan.satunama.org.
2.Bersedia mengikuti seluruh proses pelatihan.
3.Bersedia menaati aturan pelatihan yang berlaku di Balai Latihan SATUNAMA.

BIAYA & FASILITAS
Biaya pelatihan dibagi dalam dua skema berikut:
 Calon Peserta dari LSM lokal atau kelompok masyarakat yang tidak dibiayai Lembaga Dana   dikenakan biaya sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) per orang.
 Calon Peserta dari Lembaga Donor dan LSM lokal atau kelompok masyarakat yang dibiayai   oleh Lembaga Dana dikenakan biaya sebesar Rp. 650.000,- (enam ratus lima puluh ribu   rupiah) per orang.

Biaya tersebut mencakup fasilitas berikut:
1.Lokasi pelatihan yang nyaman, aman dan mendukung suasana belajar
2.Ruang kelas yang nyaman dan peralatan yang lengkap
3.Fasilitas umum pelatihan: obat-obatan P3K, alat-alat rekreasi (tenis meja, alat musik)
4.Makan 1x dan snack 2x selama pelatihan
5.Training Kit
6.Sertifikat

Biaya pelatihan TIDAK mencakup ongkos penginapan, ongkos perjalanan, biaya kesehatan, dan pengeluaran pribadi selama pelatihan.  Bagi peserta yang memerlukan penginapan selama pelatihan, Balai Latihan SATUNAMA juga penginapan yang dapat dipesan sekaligus pada saat pendaftaran.

WAKTU & TEMPAT
PENDAFTARAN : Dilakukan dengan cara mengisi dan mengirim Formulir Pendaftaran Pelatihan beserta berkas-berkas lain sesuai ketentuan syarat peserta.
Tenggat pendaftaran adalah tanggal 15 Mei 2014 pukul 12.00 WIB.
PEMBAYARAN  : Dilakukan segera setelah mendapat konfirmasi penerimaan berkas-berkas pendaftaran dari Penyelenggara.
Rekening tujuan:
BII Cab Jendral Soedirman Yogyakarta
Jl. Jenderal Sudirman Yogyakarta
No. : 2-027-00878-6
a.n Yayasan SATUNAMA
Bukti transfer dikirim kepada Penyelenggara melalui faksimili atau surat elektronik.

PELAKSANAAN PELATIHAN    Pelatihan akan berlangsung selama 4 (empat) hari, dilaksanakan pada 20-23 Mei 2014 di Balai Latihan SATUNAMA.
Kelas berlangsung mulai pukul 08.30 WIB hingga pukul 17.30 WIB setiap harinya.

PENYELENGGARA
Pelatihan ini diselenggarakan oleh Unit Pengembangan Kapasitas Yayasan SATUNAMA Yogyakarta, unit yang menyediakan layanan beragam topik pelatihan di Balai Latihan SATUNAMA.

Silakan menghubungi alamat-alamat berikut untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut:
Alamat Pos :
Wisma Lotta – Kompleks SATUNAMA, Jalan Sambisari No. 99 Duwet, Sendangadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta 55285
Nomor Telepon    (0274) 867745, 867746, 867747 ext. 500
Nomor Faksimili    (0274) 869044

Surat Elektronik : training@satunama.org

Kontak    Sana Ullaili (0857 4234 0243)/ sana@satunama.org
Eny Setyaningsih (0813 1057 0392)/ esetya@satunama.org

Kembali ke PELATIHAN PENGEMBANGAN ORGANISASI

Pelatihan Pengorganisasian Masyarakat – Tingkat Dasar

Datanglah kepada Rakyat,
hiduplah bersama mereka,
mulailah dengan apa yang mereka tahu,
bangunlah dari apa yang mereka punya,
tetapi Pendamping yang baik adalah
ketika pekerjaan selesai dan tugas dirampungkan,
Rakyat berkata,“Kami sendirilah yang mengerjakannya.”
(Lao Tse)

PENGANTAR
Pengorganisasian, sebuah kata yang dikenal sejak masa kehidupan Lao Tse di dataran Cina pada abad ke-7 sebelum Masehi, merupakan serangkaian upaya membangun perubahan dalam masyarakat untuk kehidupan yang lebih baik, adil dan sejahtera berdasarkan harkat dan martabat kemanusiaan.  Konsep yang sangat  dikenal di abad 20 ini mampu memunculkan reaksi atas praktek-praktek pembangunan (modernisasi) yang meminggirkan hak dan martabat manusia.  Dalam konteks Indonesia, pengorganisasian juga menjadi salah satu alat yang digunakan untuk membangun gerakan sosial sejak masa revolusi, reformasi, hingga kini.  Ia terutama sangat populer pada masa Orde Baru, digunakan untuk membangun perubahan sosial dan gerakan perlawanan terhadap rejim otoriter saat itu.

Pelatihan Pengorganisasian MasyarakatPengorganisasian BUKAN pekerjaan instan.  Ia adalah kerja-kerja keberpihakan berkelanjutan yang mampu menggerakkan orang untuk berproses bersama hingga mampu menemukenali bermacam-macam potensi, kekuatan, peluang, masalah, ancaman, sistem, struktur, budaya, dan nilai yang ada dalam masyarakat.  Ia juga sebuah proses yang mampu menggerakkan masyarakat untuk menentukan upaya-upaya optimalisasi potensi, penyelesaian masalah, penyusunan sasaran capaian; bahkan membangun sebuah institusi dan struktur masyarakat yang demokratis, partisipatif, kritis, mandiri, dan visioner.  Dengan demikian, ia adalah proses panjang hidup bersama masyarakat dengan serangkaian metode, pendekatan, dan langkah-langkah yang tak lepas dari prinsip-prinsip dasar, antara lain: saling memiliki, saling mendukung, pertemanan, dan persaudaraan dengan menitik-beratkan pada inisiatif dan partisipasi kritis masyarakat membangun perubahan sosial.  Singkatnya, Pengorganisasian bukan hanya sebatas ketrampilan tetapi juga pengetahuan dan kesadaran yang harus dimiliki oleh siapapun yang bekerja untuk gerakan perubahan sosial.

Mempertimbangkan pentingnya topik ini, SATUNAMA menyelenggarakan Pelatihan Pengorganisasian untuk membangun pemahaman, ketrampilan dan kesadaran keberpihakan para penggerak perubahan. Pelatihan dirancang berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki oleh SATUNAMA dan institusi penggerak perubahan lainnya.

TUJUAN & HASIL
Tujuan pelatihan adalah sebagai berikut:
1.Peserta memahami konsep dan sejarah pengorganisasian masyarakat;
2.Peserta mampu mengenali metode, tahapan, dan prinsip-prinsip pengorganisasian masyarakat yang berkelanjutan;
3.Peserta mampu merumuskan agenda pengorganisasian masyarakat yang beorientasi pada perubahan sosial.

Di akhir pelatihan, Peserta diharapkan mendapatkan
1.pemahaman dan kesadaran baru tentang pentingnya pengorganisasian masyarakat;
2.ketrampilan dan talat-alat (tools) pengorganisasian masyarakat yang berkelanjutan;
3.ketrampilan dalam merancang agenda pengorganisasian masyarakat.

MATERI & METODE
Pelatihan ini menggunakan pendekatan Pembelajaran Orang Dewasa dan dikemas dalam berbagai metode: presentasi, diskusi, sandiwara (role play), membaca, permainan, dan simulasi.
Materi pelatihan mencakup:
1.Konsep dan Sejarah Pengorganisasian Masyarakat.
2.Model-model Pengorganisasian Masyarakat di Indonesia.
3.Membuat rancangan pengorganisasian masyarakat.
4.Kiat-kiat pengorganisasian yang partisipastif dan bekerlanjutan.

FASILITATOR & NARASUMBER
Pelatihan dipandu oleh fasilitator dan narasumber berpengalaman sebagai pegiat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) ataupun Organisasi Rakyat.

KUALIFIKASI PESERTA
Pelatihan ini dirancang untuk mereka yang
1.Berminat terhadap isu gerakan sosial atau pengembangan masyarakat: aktivis mahasiswa, aktivis masyarakat (Karang Taruna, kelompok pemuda/pemudi), kelompok tani, kelompok perempuan.
2.Bekerja untuk isu perubahan sosial: pegiat LSM (staf lapangan, staf pengorganisasian, fasilitator masyarakat), pegawai penyuluh lapangan pedesaan.
3.Pelatihan ini juga sangat cocok untuk para pimpinan Organisasi Masyarakat Sipil.

Syarat-syarat mengikuti pelatihan:
1.Mengisi Formulir Pendaftaran Pelatihan dengan lengkap dan mengirimnya kepada Penyelenggara sebelum tenggat pendaftaran.  Formulir dapat diunduh di www.pelatihan.satunama.org.
2.Bersedia mengikuti seluruh proses pelatihan.
3.Bersedia menaati aturan pelatihan yang berlaku di Balai Latihan SATUNAMA.

BIAYA & FASILITAS
Biaya pelatihan dibagi dalam dua skema berikut:
 Calon Peserta dari LSM lokal atau kelompok masyarakat yang tidak dibiayai Lembaga Dana dikenakan biaya sebesar Rp. 350.000,- (tiga ratus lima puluh ribu rupiah) per orang.
 Calon Peserta dari Lembaga Donor dan LSM lokal atau kelompok masyarakat yang dibiayai oleh Lembaga Dana dikenakan biaya sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) per orang.

Biaya tersebut mencakup fasilitas berikut:
1.Lokasi pelatihan yang nyaman, aman dan mendukung suasana belajar
2.Ruang kelas yang nyaman dan peralatan yang lengkap
3.Fasilitas umum pelatihan: obat-obatan P3K, alat-alat rekreasi (tenis meja, alat musik)
4.Makan 1x dan snack 2x selama pelatihan
5.Training Kit
6.Sertifikat
Biaya pelatihan TIDAK mencakup ongkos penginapan, ongkos perjalanan, biaya kesehatan, dan pengeluaran pribadi selama pelatihan.  Bagi peserta yang memerlukan penginapan selama pelatihan, Balai Latihan SATUNAMA juga menyewakan penginapan yang dapat dipesan sekaligus pada saat pendaftaran.

WAKTU & TEMPAT
PENDAFTARAN
Dilakukan dengan cara mengisi dan mengirim Formulir Pendaftaran Pelatihan.

Tenggat pendaftaran:
Kelas I – 26 Maret 2014 pukul 12.00 WIB.
Kelas II – 2 Juni 2014 pukul 12.00 WIB.
PEMBAYARAN    Dilakukan segera setelah mendapat konfirmasi penerimaan berkas-berkas pendaftaran dari Penyelenggara.
Rekening tujuan:
BII Cab Jendral Soedirman Yogyakarta
Jl. Jenderal Sudirman Yogyakarta
No. : 2-027-00878-6
a.n Yayasan SATUNAMA
Bukti transfer dikirim kepada Penyelenggara melalui faksimili atau surat elektronik.
PELAKSANAAN PELATIHAN    Pelatihan akan berlangsung di Balai Latihan SATUNAMA selama 3 (tiga) hari.  Kelas berlangsung mulai pukul 08.30 WIB hingga pukul 17.30 WIB setiap harinya.
Tanggal pelaksanaan:
Kelas I –  27-29 Maret 2014
Kelas II – 9-11 Juni 2014

PENYELENGGARA
Pelatihan ini diselenggarakan oleh Unit Pengembangan Kapasitas Yayasan SATUNAMA Yogyakarta, unit yang menyediakan layanan beragam topik pelatihan di Balai Latihan SATUNAMA.

Silakan menghubungi alamat-alamat berikut untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut:
Alamat Pos
Wisma Lotta – Kompleks SATUNAMA, Jalan Sambisari No. 99 Duwet, Sendangadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta 55285
Nomor Telepon    (0274) 867745, 867746, 867747 ext. 500
Nomor Faksimili    (0274) 869044

Surat Elektronik : training@satunama.org
Situs Web               : www.pelatihan.satunama.org

Kontak Person :
Sana Ullaili (0857 4234 0243) / sana@satunama.org
Eny Setyaningsih (0813 1057 0392) / esetya@satunama.org

kembali ke PELATIHAN MANAJEMEN

Pelatihan Penggalangan Dana

Pengalaman SATUNAMA dalam Penggalangan Dana cukup menarik untuk dianalisis dan menjadi bahan pembelajaran. Pada tahun 1996, SATUNAMA mengelola program senilai 1,5 Milyar Rupiah, dimana 100% dana tersebut datang dari donor. Pada tahun 1998, SATUNAMA mulai menggalang dana dari luar donor sebesar 5% dari total nilai program. Pada tahun 2004, SATUNAMA mengelola program senilai 9 Milyar Rupiah, dimana 40% dari dana tersebut diperoleh dari kegiatan penggalangan dana.

Dari penggalangan dana tersebut, SATUNAMA mampu untuk menggaji semua stafnya tanpa tergantung dari dana donor atau sponsor. Sehingga donor difokuskan pada pelaksanaan program yang dilakukan dalam kerjasama dengan donor tertentu. Pada tahun 2005, SATUNAMA memiliki 76 personil, 19 orang digaji oleh donor dan 57 orang dibiayai sendiri dari kegiatan penggalangan dana lembaga. Pada tahun 2005, income dari penggalangan dana sendiri sebesar 63% dan 37% dana datang dari para donor tetap guna menjalankan program berdasar MOU dimana masyarakat diberitahu rincian dana yang diterima oleh SATUNAMA. Inilah pengalaman yang ingin di-share-kan dan didiskusikan dalam pelatihan penggalangan dana bagi organisasi masyarakat sipil.

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, SATUNAMA sebagai elemen organisasi masyarakat sipil ingin berbagi pengalaman dalam pelatihan Penggalangan Dana (Fund Raising). Pelatihan penggalangan dana diharapkan mampu membantu masyarakat sipil menuju kemandirian.

Dalam Pelatihan FR ini akan disampaikan Tiga Konsep dan Kerangka Besar FR berdasar pengalaman pribadi 40 tahun memimpin berbagai LSM besar di Indonesia: Bina Swadaya (12 th), BINA DESA (10 Th), ICF-YAPPIKA (10 Th), USC-Canada Indonesia Office (17 th) serta SATUNAMA (10 th) hingga pergantian generasi pada tahun 2007.

Kerangka besar pertama adalah Memilih Management Keuangan Lembaga: Model dan Kaidah serta Strategi utama mencapai Sustaianability (Institutional Sustainability) dengan ukuran2 ringkas, konkrit dengan bukti dan hasil riil yang dicapai. Kerangka Besar Kedua adalah menentukan Model FR Pendekatan Lunak (software) untuk mencapai Institutional Sustainability. Kerangka Besar Ketiga adalah menentukan Model FR Pendekatan Kalkulatif Fisik (Hardware) untyukmenentukan Institutional sustaianability.

Pengalaman itu semua dibangun melalui pembelajaran FR pertama di Indonesia yang dilakukan oleh Oxfam/UK pada tahun 1982 di Yayasan Purba Danarta- Semarang. Pelatihan kedua FR yang diorganisir oleh Oxfam/UK tahun 1990 di Kaliurang Yogya. Ditambah dengan Pelatihan FR di Ottawa-Canada (1994), Vancouver-Canada (1995), Praktek selama dua minggu setiap tahun sekali di USC-Canada sepanjang tahun 1996-2005; Pelatihan di Miami, USA oleh The Nature Conservation tahun 1999, Brisbane-Ausi- (2002), Straadbroke, Queensland, Australia (2003), Vanuatu (2004).

Tujuan Pelatihan Fund Raising
Tujuan dari pelatihan ini adalah agar:
1. Partisipan semakin paham arti, implikasi, landasan Konsep & kegiatan Penggalangan Dana.
2. Partisipan mampu memilih dan menilai upaya-upaya Penggalangan Dana
3. Partisipan mampu menyusun Strategi Penggalangan Dana yang cocok.
4. Partisipan mampu memilih, merancang alat2 dan mengevaluasi effektivitas, effisiensi FR.

Tujuan akhir dari pelatihan ini adalah partisipan mampu menemukan alternatif sistem penggalangan daya dan dana yang cocok untuk diterapkan di organisasinya.

Materi dan Metode Pelatihan
Materi : Materi pelatihan secara garis besar meliputi :
1. Konsep dan Prinsip Tiga Kerangka Besar Pendekatan FR
2. Pentingnya menghadapi implikasi Penggalangan Dana
3. Penggalangan Dana dan sustainability.
4. Menentukan strategi Penggalangan Dana
5. Langkah-langkah dalam melakukan Penggalangan Dana.
6. Menentukan Profitabilitas, Break even Points dan Return on Investment
7. Berbagai upaya Penggalangan Dana.
8. Instrumen Penggalangan Dana.
9. Etika Penggalangan Dana.
10. Evaluasi Penggalangan Dana.

Metode
Materi tersebut akan disampaikan dengan metode partisipatif :
1. Presentasi singkat
2. Ceramah dan tanya jawab
3. Diskusi kelompok, Diskusi pleno
4. Penugasan: latihan menghitung (maka bawalah kalkulator)
5. Pameran hasil diskusi
6. Brainstorming

Fasilitator

Fasilitator
Methodius Kusumahadi, DCM berpengalaman dalam memberikan konsultasi dan fasilitasi pelatihan Penggalangan Dana bagi LSM di Indonesia dan Timor Leste. Methodius Kusumahadi, DCM adalah pendiri dan Ketua Pembina SATUNAMA.

Selama 18 tahun sebagai Kepala Perwakilan USC Canada di Indonesia. Setiap 2 tahun sekali melakukan public fund raising dari pantai timur/east coast Canada (Hallifax) sampai pantai barat Canada (Vancouver Island). Mengumpulkan uang dari berbicara di SD-SD, Mahasiswa, Guru-guru, tempat ibadah dan juga ceramah di Balikota, Vancouver Island dan sebagainya.

Fasilitas
1. Kompleks pelatihan yang nyaman
2. Kamar ber-ac
3. Makan 3x/hari
4. Snack 2x/hari
5. Training kit
6. Materi pelatihan (referensi pelatihan bisa dipesan dengan biaya sendiri)

Tempat dan Waktu

Tempat:
Kompleks Pelatihan SATUNAMA,
Jl. Sambisari No. 99, Dusun Duwet RT 07/34 Sendangadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta 55285.
Telp. 0274-867745, 867746, 867747 (500)

Waktu Pelatihan:
Pelatihan dilaksanakan selama 3 (tiga) hari, Pelatihan berlangsung dari pagi hingga sore hari, yaitu pukul 08.00 s.d. 17.30 wib

Kontak
Untuk pendaftaran dan informasi lebih lanjut, segera hubungi :

Unit Pengembangan Kapasitas SATUNAMA
Jl. Sambisari No 99 Duwet RT/RW 07/34 Sendangadi, Mlati, Sleman
Telp : 0274 – 867745, 867746, 867747 (500)
Fax. 0274-869044
Email : training@satunama.org

Pelatihan Analisis Sosial

LATAR BELAKANG
Analisis Sosial adalah istilah yang tidak asing bagi pegiat sosial masyarakat sebagai kemampuan dasar yang harus dimiliki untuk menjalani kegiatan-kegiatannya.  Bahkan, di kalangan organisasi kemahasiswaan intra maupun ekstra kampus, penguasaan Analisis Sosial menjadi salah satu elemen penting pembentukan kader. Sedemikian populernya istilah ini hingga seringkali terjadi pengurangan makna menjadi perangkat prasyarat suatu proyek atau program yang kemudian digunakan secara mekanis belaka.  Akibatnya hasil analisis tidak betul-betul menangkap realitas masyarakat, dan akhirnya program atau proyek yang dijalankan tidak mampu menjawab masalah-masalah nyata dalam masyarakat.

Pelatihan Analisa SosialSATUNAMA menyadari pentingnya kemampuan Analisis Sosial bagi pegiat sosial masyarakat dan memasukkannya sebagai salah satu materi dalam seri Pelatihan Kepemimpinan untuk pegiat sosial masyarakat.  Mempertimbangkan minat para peserta dan pentingnya topik ini, materi kemudian dikembangkan menjadi pelatihan tersendiri dengan bahasan lebih menyeluruh.
Pelatihan Analisis Sosial ini tidak hanya menyentuh aspek ketrampilan untuk melakukan analisis tapi terutama menyediakan ruang untuk membongkar nilai, pemikiran dan cara pandang para peserta terhadap masyarakat dan realitas sosial.

TUJUAN & HASIL
Tujuan Umum :
Membangun pemahaman dan kesadaran baru peserta tentang Analisis Sosial bagi para pegiat masyarakat yang berorientasi pada agenda Perubahan Sosial.

Tujuan Khusus :
1. Peserta mempunyai pemahaman dan ketrampilan baru tentang Analisis      Sosial;
2. Peserta mampu membedakan antara Informasi, Ilusi, Asumsi, Data, dan Fakta dalam Analisis Sosial;
3. Peserta mempunyai kesadaran baru dalam melakukan analisis sosial;
4. Menjadi media refleksi bagi para peserta tentang agenda perubahan yang dikerjakan;
5. Menjadi media devaluasi dan revaluasi cara pandang serta posisi diri dalam masyarakat.

Hasil Pelatihan
1. Pengetahuan baru tentang Analisis Sosial yang berorientasi pada Perubahan Sosial;
2. Kemampuan dalam membedakan Informasi, Ilusi, Asumsi, Data, dan Fakta dalam Analisis   Sosial;
3. Ketrampilan dalam menggunakan instrumen analisis sosial;
4. Cara pandang baru dalam merancang agenda perubahan sosial;
5. Kesadaran baru tentang cara pandang diri dan posisi diri dalam masyarakat.

MATERI & METODE
Untuk mencapai tujuan dan hasil tersebut, pelatihan menggunakan pendekatan Pembelajaran Orang Dewasa yang diwarnai berbagai metode: diskusi, tanya jawab, membaca naskah, presentasi, live in, dan Focus Group Discussion.  Partisipasi dan kedisiplinan peserta menjadi kunci kedalaman topik bahasan dan keberhasilan pelatihan.

Materi yang akan disajikan mencakup:
1. Pengantar Analisis Sosial
2. Analisis Teks
3. Perangkat Analisis Sosial
4. Praktek Analisis Sosial
5. Kertas Posisi
6. Penyusunan Program

FASILITATOR
Seluruh proses pelatihan akan dipandu oleh Dr. Emanuel Subangun, dibantu oleh Tim Fasilitator SATUNAMA.  Biasa disapa Pak Bangun, ia adalah associate facilitator SATUNAMA.  Spektrum keilmuannya terentang dari bidang Marketing Research hingga Bahasa Jawa.  Ia pernah belasan tahun menggeluti dunia jurnalistik di Harian KOMPAS, kemudian menjadi konsultan organisasi-organisasi global terutama untuk penelitian pasar dan penelitian-penelitian terkait Pembangunan dan Kemiskinan melalui RPC, sebuah lembaga marketing research, yang didirikannya di Jakarta.  Saat ini ia bergiat di Yayasan Alocita Yogyakarta.

KUALIFIKASI PESERTA
Pelatihan ini dirancang untuk mereka yang :
1. berpengalaman bekerja di Organisasi Masyarakat Sipil sekurang-kurangnya 4 tahun;
2. mempunyai pengalaman lapangan sekurang-kurangnya 2 tahun;
3. tidak tersangkut tindak pidana pelanggaran HAM.

Syarat-syarat mengikuti pelatihan:
1. Mengisi Formulir Pendaftaran Pelatihan dengan lengkap dan mengirimnya kepada   Penyelenggara sebelum tenggat pendaftaran.  Formulir dapat diunduh di www.pelatihan.satunama.org.
2. Membaca dan membuat rangkuman tertulis bahan bacaan pelatihan yang terdiri dari:
– Obyektivitas Penelitian Sosial – Gunnar Myrdal
– Mentjapai Indonesia Merdeka – Dept. Penerangan RI
– Upatjacra Pengangkatan Mohammad Hatta menjadi Doctor Honoris Causa   dalam Ilmu Hukum     pada   Universitas Gadjah Mada 27 November 1956
– Membangun Kembali Ekonomi Indonesia – Sjafruddin Prawiranegara
– Gagasan dan Metoda Berpikir Tokoh-tokoh Besar Ekonomi dan Penerapannya Bagi Kemajuan Kemanusiaan – Prof. DR. Mubyarto
– Revitalisasi Ekonomi Indonesia – Susilo Bambang Yudoyono.
3. Mengumpulkan tulisan yang ditulis berdasarkan pertanyaan yang telah disiapkan oleh Tim   Fasilitator
4. Bersedia mengikuti seluruh proses pelatihan.
5. Bersedia menaati aturan pelatihan yang berlaku di Balai Latihan SATUNAMA.
6. Bersedia menaati peraturan yang berlaku di masyarakat selama kegiatan praktek.

BIAYA & FASILITAS PELATIHAN
Biaya pelatihan dibagi dalam dua skema berikut:
 Calon Peserta dari LSM lokal atau kelompok masyarakat yang tidak dibiayai Lembaga Dana   dikenakan biaya sebesar Rp. 1.750.000,- (satu juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah)   per orang.
 Calon Peserta dari Lembaga Donor dan LSM lokal atau kelompok masyarakat yang dibiayai   oleh Lembaga Dana dikenakan biaya sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) per orang.

Biaya tersebut mencakup fasilitas berikut:
1. Lokasi pelatihan yang nyaman, aman dan mendukung suasana belajar
2. Ruang kelas yang nyaman dan peralatan yang lengkap
3. Fasilitas umum pelatihan: obat-obatan P3K, alat-alat rekreasi (alat musik)
4. Penginapan model asrama untuk 2-4 orang per kamar
5. Makan 3x dan snack 2x selama pelatihan
6. Training Kit
7. Sertifikat
Biaya pelatihan TIDAK mencakup ongkos perjalanan, biaya kesehatan, dan pengeluaran pribadi selama pelatihan.

WAKTU & TEMPAT
PENDAFTARAN  : Dilakukan dengan cara mengisi dan mengirim Formulir Pendaftaran Pelatihan beserta berkas-berkas lain sesuai ketentuan syarat peserta. Tenggat pendaftaran adalah tanggal 8 Mei 2014 pukul 12.00 WIB.
PEMBAYARAN Dilakukan segera setelah mendapat konfirmasi penerimaan berkas-berkas pendaftaran dari Penyelenggara.
Rekening tujuan:
BII Cab Jendral Soedirman Yogyakarta
Jl. Jenderal Sudirman Yogyakarta
No. : 2-027-00878-6
a.n Yayasan SATUNAMA
Bukti transfer dikirim kepada Penyelenggara melalui faksimili atau surat elektronik.

PELAKSANAAN PELATIHAN :    Pelatihan akan berlangsung selama 6 (enam) hari, dilaksanakan pada 16 – 22 Mei 2014 di Balai Latihan SATUNAMA dan di lokasi praktek.
Kelas berlangsung mulai pukul 08.30 WIB hingga pukul 17.30 WIB setiap harinya.

PENYELENGGARA
Pelatihan ini diselenggarakan oleh Unit Pengembangan Kapasitas Yayasan SATUNAMA Yogyakarta, unit yang menyediakan layanan beragam topik pelatihan di Balai Latihan SATUNAMA.
Silakan menghubungi alamat-alamat berikut untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut:

Alamat Pos
Wisma Lotta – Kompleks SATUNAMA, Jalan Sambisari No. 99 Duwet, Sendangadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta 55285
Nomor Telepon    (0274) 867745, 867746, 867747 ext. 500
Nomor Faksimili    (0274) 869044

Surat Elektronik : training@satunama.org

Kontak Person :
Sana Ullaili (0857 4234 0243)/ sana@satunama.org
Eny Setyaningsih (0813 1057 0392)/ esetya@satunama.org

Lihat juga pelatihan-pelatihan lain yang diselenggarakan Yayasan SATUNAMA : Pelatihan Manajemen dan Pengembangan Organisasi

Download TOR Training Analisa Sosial

Pelatihan ‘Zielorientierte Projektplanung’ (ZOPP)

Pelatihan ZOPP adalah salah satu jenis pelatihan yang ada di Yayasan Satunama dimana pelatihan ini biasanya disebut Pelatihan Perencanaan Proyek Berorientasi Tujuan. Adapun penjelasan singkatnya :

TUJUAN PELATIHAN

1. Memberikan pemahaman kepada peserta supaya dapat meningkatkan komunikasi dan kerjasama
diantara pihak-pihak yang terkait melalui perencanaan bersama & dokumentasi untuk semua tahap
perencanaan.
2. Memberikan pelatihan tentang cara mencapai pengertian yang sama dan menghasilkan definisi yang
jelas mengenai keadaan yang ingin diperbaiki dalam proyek.
3. Memberikan pemahaman tentang cara merumuskan definisi yang jelas dan realistis tentang tindakantindakan
yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
4. Memberikan pelatihan bagaimana cara menghasilkan rencana proyek sebagai landasan kerjasama untuk pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi proyek.
MATERI PELATIHAN

10 Model Perencanaan Partisipatif, Prinsip-prinsip ZOPP, 4 Alat analisis ZOPP, Matrik Perencanaan Proyek (MPP), Alat-alat Monitoring dan evaluasi
METODA PELATIHAN

Penyelenggaraan pelatihan menggunakan metode partisipatif melalui sharing pengalaman, case study assignment, group discussion, game, role play
PESERTA PELATIHAN

Pelatihan ini sesuai untuk mereka yang sedang atau akan menyusun perencanaan program, untuk mereka yang sedang mendalami teknik-teknik penyusunan perencanaan

Kami melayani konsultasi untuk pelatihan ZOPP ini, sila hubungi :

Unit Pengembangan Kapasitas Yayasan SATUNAMA

Email : training@satunama.org atau ke sana@satunama.org