Pengalaman SATUNAMA dalam Penggalangan Dana cukup menarik untuk dianalisis dan menjadi bahan pembelajaran. Pada tahun 1996, SATUNAMA mengelola program senilai 1,5 Milyar Rupiah, dimana 100% dana tersebut datang dari donor. Pada tahun 1998, SATUNAMA mulai menggalang dana dari luar donor sebesar 5% dari total nilai program. Pada tahun 2004, SATUNAMA mengelola program senilai 9 Milyar Rupiah, dimana 40% dari dana tersebut diperoleh dari kegiatan penggalangan dana.
Dari penggalangan dana tersebut, SATUNAMA mampu untuk menggaji semua stafnya tanpa tergantung dari dana donor atau sponsor. Sehingga donor difokuskan pada pelaksanaan program yang dilakukan dalam kerjasama dengan donor tertentu. Pada tahun 2005, SATUNAMA memiliki 76 personil, 19 orang digaji oleh donor dan 57 orang dibiayai sendiri dari kegiatan penggalangan dana lembaga. Pada tahun 2005, income dari penggalangan dana sendiri sebesar 63% dan 37% dana datang dari para donor tetap guna menjalankan program berdasar MOU dimana masyarakat diberitahu rincian dana yang diterima oleh SATUNAMA. Inilah pengalaman yang ingin di-share-kan dan didiskusikan dalam pelatihan penggalangan dana bagi organisasi masyarakat sipil.
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, SATUNAMA sebagai elemen organisasi masyarakat sipil ingin berbagi pengalaman dalam pelatihan Penggalangan Dana (Fund Raising). Pelatihan penggalangan dana diharapkan mampu membantu masyarakat sipil menuju kemandirian.
Dalam Pelatihan FR ini akan disampaikan Tiga Konsep dan Kerangka Besar FR berdasar pengalaman pribadi 40 tahun memimpin berbagai LSM besar di Indonesia: Bina Swadaya (12 th), BINA DESA (10 Th), ICF-YAPPIKA (10 Th), USC-Canada Indonesia Office (17 th) serta SATUNAMA (10 th) hingga pergantian generasi pada tahun 2007.
Kerangka besar pertama adalah Memilih Management Keuangan Lembaga: Model dan Kaidah serta Strategi utama mencapai Sustaianability (Institutional Sustainability) dengan ukuran2 ringkas, konkrit dengan bukti dan hasil riil yang dicapai. Kerangka Besar Kedua adalah menentukan Model FR Pendekatan Lunak (software) untuk mencapai Institutional Sustainability. Kerangka Besar Ketiga adalah menentukan Model FR Pendekatan Kalkulatif Fisik (Hardware) untyukmenentukan Institutional sustaianability.
Pengalaman itu semua dibangun melalui pembelajaran FR pertama di Indonesia yang dilakukan oleh Oxfam/UK pada tahun 1982 di Yayasan Purba Danarta- Semarang. Pelatihan kedua FR yang diorganisir oleh Oxfam/UK tahun 1990 di Kaliurang Yogya. Ditambah dengan Pelatihan FR di Ottawa-Canada (1994), Vancouver-Canada (1995), Praktek selama dua minggu setiap tahun sekali di USC-Canada sepanjang tahun 1996-2005; Pelatihan di Miami, USA oleh The Nature Conservation tahun 1999, Brisbane-Ausi- (2002), Straadbroke, Queensland, Australia (2003), Vanuatu (2004).
Tujuan Pelatihan Fund Raising
Tujuan dari pelatihan ini adalah agar:
1. Partisipan semakin paham arti, implikasi, landasan Konsep & kegiatan Penggalangan Dana.
2. Partisipan mampu memilih dan menilai upaya-upaya Penggalangan Dana
3. Partisipan mampu menyusun Strategi Penggalangan Dana yang cocok.
4. Partisipan mampu memilih, merancang alat2 dan mengevaluasi effektivitas, effisiensi FR.
Tujuan akhir dari pelatihan ini adalah partisipan mampu menemukan alternatif sistem penggalangan daya dan dana yang cocok untuk diterapkan di organisasinya.
Materi dan Metode Pelatihan
Materi : Materi pelatihan secara garis besar meliputi :
1. Konsep dan Prinsip Tiga Kerangka Besar Pendekatan FR
2. Pentingnya menghadapi implikasi Penggalangan Dana
3. Penggalangan Dana dan sustainability.
4. Menentukan strategi Penggalangan Dana
5. Langkah-langkah dalam melakukan Penggalangan Dana.
6. Menentukan Profitabilitas, Break even Points dan Return on Investment
7. Berbagai upaya Penggalangan Dana.
8. Instrumen Penggalangan Dana.
9. Etika Penggalangan Dana.
10. Evaluasi Penggalangan Dana.
Metode
Materi tersebut akan disampaikan dengan metode partisipatif :
1. Presentasi singkat
2. Ceramah dan tanya jawab
3. Diskusi kelompok, Diskusi pleno
4. Penugasan: latihan menghitung (maka bawalah kalkulator)
5. Pameran hasil diskusi
6. Brainstorming
Fasilitator
Fasilitator
Methodius Kusumahadi, DCM berpengalaman dalam memberikan konsultasi dan fasilitasi pelatihan Penggalangan Dana bagi LSM di Indonesia dan Timor Leste. Methodius Kusumahadi, DCM adalah pendiri dan Ketua Pembina SATUNAMA.
Selama 18 tahun sebagai Kepala Perwakilan USC Canada di Indonesia. Setiap 2 tahun sekali melakukan public fund raising dari pantai timur/east coast Canada (Hallifax) sampai pantai barat Canada (Vancouver Island). Mengumpulkan uang dari berbicara di SD-SD, Mahasiswa, Guru-guru, tempat ibadah dan juga ceramah di Balikota, Vancouver Island dan sebagainya.
Fasilitas
1. Kompleks pelatihan yang nyaman
2. Kamar ber-ac
3. Makan 3x/hari
4. Snack 2x/hari
5. Training kit
6. Materi pelatihan (referensi pelatihan bisa dipesan dengan biaya sendiri)
Tempat dan Waktu
Tempat:
Kompleks Pelatihan SATUNAMA,
Jl. Sambisari No. 99, Dusun Duwet RT 07/34 Sendangadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta 55285.
Telp. 0274-867745, 867746, 867747 (500)
Waktu Pelatihan:
Pelatihan dilaksanakan selama 3 (tiga) hari, Pelatihan berlangsung dari pagi hingga sore hari, yaitu pukul 08.00 s.d. 17.30 wib
Kontak
Untuk pendaftaran dan informasi lebih lanjut, segera hubungi :
Unit Pengembangan Kapasitas SATUNAMA
Jl. Sambisari No 99 Duwet RT/RW 07/34 Sendangadi, Mlati, Sleman
Telp : 0274 – 867745, 867746, 867747 (500)
Fax. 0274-869044
Email : training@satunama.org