Home » Galeri Pelatihan » Pelatihan ‘Logical Framework Analysis’ (LFA)

Pelatihan ‘Logical Framework Analysis’ (LFA)

Selain menyelenggarakan Pelatihan PCM, Yayasan Satunama juga menyelenggarakan Pelatihan LFA (Logical Framework Analysis). LFA sudah digunakan oleh Yayasan Satunama sejak 10 tahun terakhir dan sudah dikembangkan dan dikombinasikan dengan metode lain. Berikut adalah penjelasan singkat untuk pelatihan LFA.

Program yang baik disusun dengan menggunakan metoda yang baik. Metoda yang baik adalah metoda yang telah terbukti menghasilkan program yang berhasil. Keberhasilan yang layak dipertimbangkan adalah keberhasilan yang terbukti dalam jangka waktu relatif panjang mewakili berbagai situasi negara, daerah dan budaya masing-masing daerah tersebut sehingga meyakinkan bahwa metoda itu itu sudah diuji kelayakan serta manfaatnya. Model Logical Framework Analysis (LFA) adalah Metoda Perencanaan yang telah mencapai syarat-syarat tersebut. LFA menjiwai dan dipakai hampir di seluruh dunia, baik negara-negara Barat maupun Timur, negara-negara Utara maupun Selatan.

LFA juga dipakai oleh semua Institusi Multilateral, Bilateral, Institusi Pemerintah maupun Non Pemerintah. LFA muncul pada tahun 1970-an dan masuk di Indonesia sejak 1974 setelah diperkenalkan oleh Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Manajemen (LPPM) Jakarta kepada ratusan institusi baik Institusi Pemerintah maupun Non-Pemerintah.

“Roh” LFA menjiwai dan diterjemahkan ke berbagai Metode Perencanaan di berbagai Negara yang kemudian juga menjadi terkenal karenanya, seperti ZOPP (Jerman), PCM (Eropa), PBS (Canada, Australia), RBM (Canada), TOPP (Amerika, Canada), IOP (Belanda), AURA (Jerman), ISFPP (Amerika, Asia Pacifik, Australia, Indonesia).

LFA menjadi sangat terkenal dan luas dipakai di berbagai bagian dunia karena cara tersebut sesuai dengan kebutuhan manusia yang cenderung menggunakan kekuatan penalaran di dalam proses dan langkah-langkah pembuatan dalam hidup setiap hari. LFA menggunakan common sense, cara berpikir sederhana sehari-hari yang dipakai kebanyakan orang dan orang kebanyakan dan tidak memerlukan latihan atau pelajaran khusus untuk bisa mengerti. LFA mengikuti cara berpikir dasar CAUSE – EFFECT (SEBAB – AKIBAT), atau landasan berpikir MEANS – ENDS (UPAYA – HASIL), yang merupakan alat berpikir sederhana dan karenanya mudah dipakai untuk meyakinkan, mengajak pihak lain terlibat dalam proses dan langkah-langkah suatu rencana sekaligus merasa ikut memiliki rencana, program yang telah dibuat agar dijalankan dengan sukses dan mendatangkan manfaat orang banyak. Metoda itu mengandaikan partisipasi dan pengakuan hak serta kapasitas pihak lain, sekaligus mendorong musyawarah dan mufakat sebagai prinsip kerja yang “menghargai-memanusiakan” orang lain.

Seperti pada umumnya: tidak ada alat yang sempurna. LFA memiliki keterbatasan justru dari kekuatannya sendiri yang mendasarkan pada logika linier, sementara kondisi riil perubahan masyarakat terkadang memiliki pola yang tidak dapat diprediksi sebelumnya. Oleh karenanya pemahaman yang baik terhadap berbagai metode perencanaan lain yang telah berusaha
mengimbangi kelemahannya sangat diperlukan bagi mereka yang telah mempelajari dan menggunakan LFA agar dapat mengembangkan dan menggunakan LFA secara lebih baik.

TUJUAN PELATIHAN LFA (Logical Framework Analysis)

  1. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang dasar filosofi, paradigma berpikir, prinsip-prinsip, metode dan strategi perencanaan program LFA.
  2. Meningkatkan ketrampilan peserta dalam menggunakan berbagai alat analisis penentuan isu strategis, arah/ kiblat dan langkah-langkah membuat program.
  3. Meningkatkan pemahaman peserta tentang kelebihan dan kekurangan masing-masing
  4. metode perencanaan program yang dikenal luas di dunia dan di Indonesia (PCM, TOPP, PBS, IOP, RBM, Outcome Mapping, AURA, ISFPP)

MATERI & METODE PELATIHAN

  1. Materi pelatihan secara garis besar meliputi : Dasar filosofi, paradigma berpikir, prinsip-prinsip, metode dan strategi Metoda LFA
  2. Pengenalan alat-alat analisa, penentuan isu strategis, penetapan arah/kiblat program
  3. Pendalaman Logika Horizontal, Vertikal, Indikator, Asumsi, Resiko, Sumber Verifikasi
  4. Perbandingan dengan metode perencanaan lainnya

Materi tersebut akan disampaikan dengan metode sebagai berikut :

  1. Pengantar dan tanya jawab
  2. Brainstorming pengalaman peserta, diskusi terbuka, FGD, Indepth Interview
  3. Penugasan, latihan, presentasi simulasi.

KUALIFIKASI PESERTA PELATIHAN
Pelatihan ini dirancang untuk mereka yang :
• mempunyai pengalaman organisasi, minimal 3 tahun;
• berposisi sebagai direktur atau manajer (pengambil keputusan) dalam organisasinya;
• berniat untuk memperkaya pengetahuan dan meningkatkan kapasitasnya;
• bersedia berdiskusi terbuka, bekerja keras melakukan penugasan selama pelatihan.

WAKTU, TEMPAT & FASILITAS PELATIHAN
Kelas Pelatihan akan berlangsung mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 17.30 WIB setiap harinya. Pelatihan akan diselenggarakan di Balai Latihan SATUNAMA, Jalan Sambisari No. 99 Duwet, Sendangadi, Mlati, Sleman, DIY – dengan fasilitas pelatihan berupa : lokasi pelatihan yang nyaman, aman, dan mendukung suasana belajar; ruang kelas dengan peralatan lengkap; kamar berpendingin ruangan; tiga kali makan dan dua kali makanan ringan selama pelatihan; training kit; sertifikat.

Untuk keterangan lebih jelas mengenai Pelatihan LFA (Logical Framework Analysis) ini dapat menghubungi kami via email ke training@satunama.org

Kami juga secara khusus menerima konsultasi jika lembaga atau organisasi Anda membutuhkan berbagai informasi terkait Pelatihan yang diselenggarakan di Yayasan Satunama.

Jangan sungkan untuk berkabar kepada kami dan kami sangat berterima kasih jika informasi ini dapat disebarluaskan kepada orang lain. Untuk melihat berbagai jenis pelatihan di Yayasan Satunama silahkan berkunjung ke salah satu laman Pelatihan Pengembangan Masyarakat

Terima kasih
Tim Peningkatan Kapasitas Yayasan Satunama